
SURABAYA | brigadepasopati.com – Pada aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis malam (28/8/2025) seorang Ojek Online mengalami peristiwa ditabrak dan dilindas kendaraan taktis (rantis) Polisi Brimob) yang mengakibatkan kematian. Dan kematian Affan Kurniawan, Ojol menjadi katalis aksi massa di berbagai kota di Indonesia.
Gelombang demo yang telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia pada Kamis, (28/8/2025) yang menuntut terkait kondisi sosial, ekonomi, dan politik di dalam negeri dengan peristiwa ditabrak dan dilindas nya Ojol oleh kendaraan taktis (Rantis) Polisi Brimob) telah memicu kemarahan publik yang lebih luas dengan berbagai aksi protes lanjutan pada Jum’at, (29/8/2025) dan sampai pada Minggu, (31/8/2025) masih terus berlangsung bahkan sudah di warnai aksi pembakaran dan penjarahan.
Aksi demo berujung kerusuhan meletus di sejumlah Kota Besar, bukan hanya berlangsung di Jakarta, tetapi juga di sejumlah daerah seperti Bandung, Solo, Makassar, hingga Surabaya serta daerah lainnya. Gedung-gedung milik Pemerintah hingga Markas Kepolisian ludes terbakar. Di Jakarta sendiri, aksi demo berlangsung di sejumlah titik mulai dari Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya, dan Gedung DPR/MPR dan terjadi penjarahan di sejumlah rumah pejabat. Kondisi ini dikhawatirkan terus meluas dan menganggu stabilitas politik dan ekonomi nasional. “Dan atas kepedulian terhadap situasi Koalisi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menyampaikan seruan yang perlu segera di tindaklanjuti,” ungkap Charles E. Tumbel Koordinator Koalisi OKP Dan LSM Cinta Negeri Kota Surabaya, pada Minggu (31/8/2025)
Seruan Koalisi OKP Dan LSM Cinta Negeri Kota Surabaya
Mencermati situasi politik dan keadaan negara tercinta Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini, maka kami gabungan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kota Surabaya menyerukan dan meminta, agar :
1. Masyarakat tetap tenang, kompak dan menjaga kewaspadaan dari segala bentuk provokasi
2. DPR segera menemui para demonstran dan menerima tuntutan yang masuk akal serta dapat secepatnya dilaksanakan
3. Partai segera memberhentikan anggotanya yang menjadi penyebab kerusuhan
4. Presiden segera mengganti Menteri-menteri yang tidak peka dan sering membuat pernyataan yang minim empati
5. Presiden segera mengganti Kapolri dan mengevaluasi tata kelola Kepolisian
6. Presiden segera membatalkan kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR
7. Presiden lebih memperhatikan dan mengutamakan lagi kepentingan masyarakat luas
8. Semua pihak diharapkan mampu menahan diri, bersatu-padu dan berpikiran panjang demi kebaikan bangsa serta negara
Surabaya, 31 Agustus 2025
– GCTA (Gerakan Cinta Tanah Air), Ketua : Charles E. Tumbel
– FKPPAL (Forum Komunikasi Putra Putri Angkatan Laut), Ketua : Dhany F. Nalasatria
– BKSS (Baladhika Karya Satuan Serbaguna), Ketua : Monasik, SH.
– KKI (Komunitas Kain & Kebaya Indonesia), Ketua : Renny A. Sumarno
– Wira Karya Indonesia, Ketua : Yudi Mujiono, S.Pd.
– Fokusmaker (Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan), Ketua : Moch. Anas Fathur Rozi, SH.
– Mapancas (Mahasiswa Pancasila), Ketua : Aaron Sava ND
– Perpindo (Penggerak Pemuda Indonesia), Ketua : Angga Setiawan
– PMMB (Pergerakan Membangun Moral Bangsa), Ketua : Wijang Widodo, SE.
– GM Kerta Indonesia (Generasi Muda Kerja Taruna Indonesia), Ketua : Yulianto Turonggo
– Garda Ummat (Gerakan Generasi Muda Ummat), Ketua : Abdul Ghifly Lubis
– GM SR Nusantara (Generasi Muda Sedulur Rikho Nusantara), Ketua : Agus Aliando
“Selanjutnya kami OKP dan LSM Kota Surabaya, berharap kondisi berangsur kondusif dan semua masyarakat dapat kembali bekerja dan melakukan aktivitas dengan tenang,” tegas Monasik, SH., Ketua BKSS Kota Surabaya. (aa)