
SURABAYA | brigadepasopati.com – Grand Final Pemilihan Duta Wisata Cak dan Ning Surabaya 2025 menjadi momen membanggakan bagi Vriska Putri Peztaria, Mahasiswi program studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR). Pasalnya, ia berhasil menyabet gelar Ning Berbakat dalam ajang yang diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) bersama Paguyuban Cak dan Ning Surabaya.
Puncak acara pemilihan Duta Wisata Cak dan Ning Surabaya, berlangsung pada Sabtu (11/10/2025) di Tugu Pahlawan, Surabaya. Dalam wawancaranya bersama tim UNAIR NEWS, Vriska mengaku sempat tidak menyangka akan terpilih sebagai penerima gelar tersebut.
“Dari awal, sebelum menjalankan Grand Final, aku terus berdoa dan sudah pasrah apapun hasilnya, aku tetap legowo. Soalnya, aku menyadari kalau sudah melewati rangkaian seleksi yang tidak gampang dan tidak semua orang bisa dapat kesempatan ini. Jadi, menurutku sudah cukup, karena aku lebih ambil gimana prosesnya, kalau hasil itu bonus,” ujar Vriska, Mahasiswi FEB UNAIR.
Sebelum menapaki ajang di tingkat Kota ini, Vriska telah menunjukkan prestasi di lingkungan kampus sebagai finalis Duta FEB UNAIR 2023. Dari pengalaman tersebut, keluarganya melihat potensi besar yang dimiliki Vriska untuk berkiprah lebih jauh di bidang serupa.
Vriska mengungkapkan bahwa keluarganya telah mendorongnya untuk mengikuti Pemilihan Cak dan Ning Surabaya sejak tahun 2024. Namun, kala itu ia belum dapat berpartisipasi karena masih menjabat sebagai Ketua Pelaksana pemilihan Duta FEB UNAIR 2024.
“Tahun 2024 aku belum bisa daftar karena masih sibuk sama pergantian Duta FEB UNAIR, yang kebetulan aku jadi Ketua Pelaksananya. Aku takut kewalahan dan tidak maksimal di keduanya. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk fokus buat jadi Ketua Pelaksana aja,” tutur Vriska.
Memasuki tahun 2025, Vriska akhirnya memantapkan diri untuk mengikuti ajang Duta Wisata tersebut dengan persiapan yang lebih matang. Ia mempelajari berbagai aspek mengenai Kota Surabaya, mulai dari potensi pariwisata hingga sejarahnya, sebagai bekal dalam menghadapi tahapan seleksi.
Salah satu tahap seleksi yang paling berpengaruh dalam perolehan gelar Ning Berbakat adalah acara Malam Unjuk bakat pada hari ketiga karantina. Pada sesi tersebut, Vriska menampilkan vokal solo dengan membawakan lagu “Never Enough” karya Loren Allred. Meski menghadapi berbagai keterbatasan, terutama dalam hal waktu latihan, Vriska tetap mampu memberikan penampilan yang memukau.
Rangkaian proses seleksi Duta Wisata Cak dan Ning Surabaya 2025 meninggalkan kesan mendalam bagi Vriska. Ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga, tidak hanya berupa ilmu praktis, tetapi juga kesempatan menjalin relasi yang luas. Menurutnya, suasana kekeluargaan di Paguyuban Cak dan Ning Surabaya menjadi salah satu hal yang paling berkesan selama mengikuti ajang tersebut. “Angkatan atas itu pasti kenal sama angkatan bawah. Jadi, menyambung gitu meski beda angkatan tidak putus kekeluargaannya,” ucap Vriska.
Vriska juga menyampaikan harapannya agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi Kota Surabaya melalui gelar yang kini ia sandang. “Sejalan tema Cak dan Ning Surabaya angkatan 2025 yaitu ‘The Soul of Collaboration’, aku berharap kasih impact yang bisa dirasakan langsung sama orang-orang Surabaya lewat aksi dan kolaborasi dengan pihak-pihak eksternal nantinya,” pungkas Mahasiswi FEB UNAIR. (*)