Mesin Rotary Drying UNESA Dongkrak Produktivitas Serta Dorong UKM Jamu Bu Sukarsih Naik Kelas

SURABAYA | brigadepasopati.com – Program pengabdian masyarakat Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dengan judul “Optimalisasi Proses Pengeringan Jamu Bu Sukarsih dengan Teknologi Mesin Rotary Drying”. Dan program ini dipimpin oleh Dr. Nur Aini Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Tim yang menghadirkan inovasi nyata bagi UKM Jamu Bu Sukarsih di Surabaya, dengan membawa teknologi Rotary Drying sebagai solusi pengeringan bahan baku jamu yang lebih cepat, higienis, dan terstandar. “Melalui penerapan teknologi tersebut, waktu pengeringan yang sebelumnya memakan 2–7 hari dengan metode penjemuran konvensional kini dapat diselesaikan hanya dalam 6–8 jam. Kapasitas produksi pun meningkat hingga dua kali lipat, dari 10 kg per hari menjadi 20 kg per hari, dengan mutu produk yang lebih seragam, higienis, dan memiliki daya simpan lebih lama,” ungkap Dr. Nur Aini, pada Rabu (12/11/2025). Dampak ini membuat UKM Jamu Bu Sukarsih mampu memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat sekaligus memperkuat daya saing jamu lokal.

Capaian 100% tidak hanya berupa keberhasilan pada aspek teknologi, melainkan juga menyentuh sisi manajemen dan pemasaran. “UKM mitra kini memiliki kemasan yang lebih modern dan informatif. Strategi pemasaran digital juga telah berhasil diterapkan, dengan produk jamu mulai dipasarkan melalui media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan Facebook. Dampaknya, penjualan meningkat lebih dari 30% dalam enam bulan terakhir, sementara jangkauan pasar semakin luas tidak hanya di Surabaya, tetapi juga ke berbagai wilayah di Jawa Timur,” jelas Tias Andarini.

Kesuksesan program ini merupakan hasil kerja sama tim Dosen UNESA yang memiliki peran sesuai bidang keahliannya. Dr. Nur Aini Susanti, S.Pd., M.Pd., dari Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, bertugas memimpin program, mendesain, memodifikasi, sekaligus menguji mesin Rotary Drying hingga menghasilkan standar operasional prosedur (SOP) pengeringan yang dapat digunakan mitra secara berkelanjutan. Tias Andarini Indarwati, S.E., M.M., dari bidang Manajemen, berperan memberikan pelatihan dalam pencatatan keuangan digital, strategi pengelolaan usaha, serta penguatan pemasaran digital agar UKM mampu memperluas jangkauan pasar. Prof. Dr. Any Sutiadiningsih, M.Si., dari bidang Tata Boga, fokus pada peningkatan mutu produk jamu, memberikan pendampingan dalam perbaikan formula dan kemasan, serta menyusun panduan standar legalitas dan branding produk sesuai kebutuhan pasar modern.

Selain para Dosen, Vigo Febrian dan Dewa Nareswara Kristyan sebagai Mahasiswa dari Teknik Mesin juga terlibat aktif dalam setiap tahapan program. Mahasiswa bertugas mendukung kegiatan teknis seperti dokumentasi, membantu pelatihan penggunaan mesin, serta mendampingi mitra dalam pembuatan konten pemasaran digital. “Mereka juga ikut serta dalam monitoring dan evaluasi rutin, sehingga mendapat pengalaman langsung belajar di luar kampus sekaligus mendukung keberlanjutan program di lapangan,” ujar Prof. Any Sutiadiningsih.

“Ucapan terima kasih disampaikan kepada LPPM Universitas Negeri Surabaya yang telah memberikan dukungan penuh, serta kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang telah mendanai program ini melalui Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan total biaya Rp 47.500.000,” tutur Ketua Tim, Dr. Nur Aini Susanti, S.Pd., M.Pd. Dukungan ini memungkinkan tim UNESA menyelesaikan program dengan capaian 100% dan memberikan dampak nyata.

Dengan selesainya program, UKM Jamu Bu Sukarsih kini mandiri dalam produksi dan pemasaran, memiliki daya saing lebih kuat, serta siap memperluas pasar. Ke depan, inovasi Rotary Drying ini diharapkan dapat direplikasi pada UKM jamu lain di berbagai daerah sehingga jamu tradisional Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan mampu menembus pasar nasional maupun global. (aa)