160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Mahasiswa UNAIR Raih Juara 2 Lomba Esai Nasional Soroti Isu Child Grooming Dengan Ciptakan Aplikasi SafeCircle

750 x 100 AD PLACEMENT

SURABAYA | brigadepasopati.com – Maraknya kasus child grooming melalui media sosial semakin menimbulkan kekhawatiran orang tua. Pasalnya, belum ditemukan solusi nyata berbasis teknologi untuk melindungi anak dari tindakan kekerasan seksual secara daring. Kondisi ini mendorong Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) menghadirkan inovasi berupa aplikasi pengawasan sekaligus kontrol aktivitas media sosial anak, yang bernama SafeCircle.

Inovasi tersebut mengantarkan tim mahasiswi UNAIR yang beranggotakan Dea Vania Natalie (Prodi Akuntansi Fakultas Vokasi) dan Luvian Dhini Erwansyah (Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya) meraih Juara 2 dalam ajang Awareness of Mental Health and Women’s Right (AMOR) Essay Competition 2025 yang berlangsung di Universitas Negeri Semarang. FIBO, nama tim dua Mahasiswi tersebut, mencetuskan esai berjudul “SafeCircle: Aplikasi Mobile Pengawasan Media Sosial Anak dan Kontrol Waktu Layar untuk Mencegah Child Grooming”. Mereka diumumkan menjadi pemenang kompetisi tersebut pada Selasa (14/10/2025).

Tim FIBO terinspirasi untuk menciptakan aplikasi SafeCircle karena ramai isu mengenai vokalis band yang melakukan child grooming terhadap perempuan di bawah umur. Berdasarkan ide tersebut, mereka mengembangkan SafeCircle dengan tiga fitur utama.

750 x 100 AD PLACEMENT

Fitur pertama adalah pemantauan aktivitas penggunaan aplikasi pada ponsel anak. “Ada tempat, semacam dashboard, yang menampilkan waktu penggunaan aplikasi. Jadi, nanti orang tua bisa melihat anaknya paling lama pakai aplikasi apa,” ujar Dea, salah satu anggota tim FIBO, pada Jum’at (17/10/2025).

Fitur kedua berupa pengunci aplikasi media sosial yang aktif ketika penggunaan telah melebihi batas waktu yang ditentukan. Fitur ketiga adalah proteksi jarak jauh ketika anak menghadapi tindakan child grooming di media sosial.

“Kalau ada pesan yang mencurigakan masuk ke ponsel anak, maka orang tua juga bisa mendapat notifikasi pesan tersebut. Jika kondisinya lebih parah, semisal anak sangat ketakutan karena tidak ada orang tua disekitarnya, mereka bisa pencet tombol SOS. Nantinya orang tua anak tersebut akan mengetahui lokasi terkini sang anak dan bisa langsung menghampirinya,” tambah Dea.

Capaian gemilang tim FIBO ini tidak lepas dari rintangan semasa proses penyusunan esainya. Kedua Mahasiswi lintas Fakultas tersebut mengaku kesulitan menentukan waktu berdiskusi, sebab menjalani kesibukan kuliah yang padat.

750 x 100 AD PLACEMENT

 

“Kesibukan kami itu cukup berbeda, aku sibuk dengan tugas, kepanitiaan, dan organisasi. Sementara itu, Dea sibuk dengan magang dan urusan pribadinya. Butuh waktu lama banget buat bisa saling tukar pesan dengan segera, karena sama-sama slowrespon,” ungkap Vian, anggota tim FIBO yang lain.

Meski demikian, Dea dan Vian senantiasa mengusahakan seluruh kemampuan terbaik untuk menghasilkan inovasi cemerlang yang dapat berkontribusi secara nyata dalam melindungi anak di bawah umur legal. Keduanya berharap inovasi ini tidak sekadar tertulis dalam esai, melainkan dapat direalisasikan.

“Semoga ide kami beneran bisa dipakai di dunia nyata. Menurutku, aplikasi ini akan sangat membantu, karena aku juga melihat bagaimana susahnya orang tua memeriksa ponsel anaknya, apalagi memeriksa pesan di media sosial ataupun game. Semoga aplikasinya juga bisa berkembang hingga menjangkau pengawasan game-game online,” pungkas Dea. (*)

750 x 100 AD PLACEMENT

750 x 100 AD PLACEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kamu mungkin juga suka
930 x 180 AD PLACEMENT