160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Indonesia Perkuat Diplomasi Budaya Pada Perayaan 50 Tahun Kemerdekaan Suriname

750 x 100 AD PLACEMENT

PARAMARIBO | brigadepasopati.com — Musisi Indonesia mendapat Penghargaan di Suriname pada acara malam puncak Indofair 2025 di Sana Budaya, pada Sabtu (29/11/2025). Kehadiran musisi tersebut merupakan hasil kolaborasi KBRI Paramaribo, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Ekonomi Kreatif melalui penyelenggaraan misi budaya dan industri kreatif untuk mendukung pelaksanaan Indofair. Misi tersebut mengajak musisi Jawa Ndarboy Genk, penyanyi dan penulis lagu asal Yogyakarta yang dikenal dengan genre pop Jawa dan dangdut; serta Fauzi Haidi, vokalis tunanetra asal Yogyakarta yang meraih popularitas internasional melalui kolaborasi viralnya bersama Ndarboy Genk dalam lagu “Wong Sepele”.

 

Duta Besar RI untuk Suriname, Agus Priono juga menegaskan bahwa Indofair 2025 menjadi bagian dari perayaan 50 Tahun Srefidensi (Hari Kemerdekaan) Suriname yang jatuh pada tanggal 25 November 2025 serta sekaligus membuka rangkaian peringatan 50 tahun hubungan antara Indonesia–Suriname yang akan diperingati pada Januari 2026 mendatang. “Tonggak sejarah ganda ini memperkuat persahabatan dan kedekatan budaya antara kedua negara,” ujar Agus Priono, pada pembukaan Indofair ke-21 tersebut.

 

750 x 100 AD PLACEMENT

Memadati area Indofair, tercatat lebih dari 12.000 pengunjung menghadiri kegiatan ini, terdiri dari warga negara Indonesia maupun masyarakat Suriname, baik keturunan Jawa maupun non-Jawa. Ndarboy Genk dan Fauzi Haidi membawakan sejumlah lagu populer seperti “Mendung Tanpo Udan” , “Koyo Jogja Istimewa”, serta beberapa lagu mendiang Didi Kempot seperti “Layang Kangen” dan “Angin Paramaribo” yang disambut dengan sangat meriah. Penonton ikut bernyanyi bersama, memainkan lampu ponsel, dan berjoget mengikuti irama. Sorakan penonton yang tak henti-hentinya mendengarkan menjadi bukti kuatnya kedekatan emosional masyarakat Suriname terhadap musik dan budaya Jawa.

Musik dan tradisi Jawa telah lama menjadi jembatan budaya yang menghubungkan komunitas diaspora dengan akar budaya mereka, terbukti dari kecintaan masyarakat Suriname terhadap karya almarhum Didi Kempot. Kehadiran Ndarboy Genk dan Fauzi Haidi bertujuan membangkitkan kembali semangat masyarakat Suriname terhadap budaya Jawa. Musisi kedua menghadirkan warna musik Jawa modern yang dinamis, sehingga diharapkan dapat menjadi “the next Didi Kempot” bagi warga Suriname.

 

750 x 100 AD PLACEMENT

Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu, menyampaikan bahwa program AKTIF Musik hadir sebagai bentuk pendampingan kreatif dan fasilitasi produksi karya musik di daerah. “Program ini mempercepat dampak ekonomi dari karya lokal. Kami tidak hanya hadir di balik layar, tapi turut mendorong distribusi dan eksposurnya agar ekosistem musik lokal tumbuh secara berkelanjutan hingga kancah global,” tutur Agustini Rahayu.

 

Selain konser musik, dalam rangkaian Indofair juga dilaksanakan pembicaraan bisnis ekonomi kreatif yang mengangkat potensi pengembangan industri kreatif Suriname. Forum menyoroti bahwa kesamaan historis Indonesia–Suriname dan tingginya penerimaan pasar terhadap produk kreatif Indonesia, membuka ruang luas bagi perluasan kerja sama ekonomi kreatif kedua negara. Kedepan, Indonesia harus secara konsisten memanfaatkan jaringan diaspora Jawa sebagai katalis untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di kedua negara.

750 x 100 AD PLACEMENT

 

Indofair merupakan ajang promosi ekonomi dan budaya tahunan KBRI Paramaribo. Tahun ini adalah penyelenggaraan Indofair yang ke-21 dan berlangsung pada 27–30 November 2025. Indofair 2025 memiliki makna khusus karena berlangsung di tengah peringatan 50 tahun kemerdekaan Suriname dan sekaligus untuk menyambut peringatan 50 tahun hubungan hubungan Indonesia–Suriname pada Januari 2026 mendatang.

 

Pelaksanaan misi budaya ini sangat efektif untuk terus dikembangkan kedepannya. Khususnya untuk memperkenalkan kepada generasi muda Suriname terhadap budaya Indonesia agar disukai. Khususnya bagi Masyarakat keturunan Suriname untuk menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Jawa sebagai bagian dari jati diri mereka.

 

Indonesia dan Suriname memiliki kedekatan historis yang kuat, ditopang oleh warga keturunan Jawa kurang lebih 13-15% dari total populasi Suriname yang berjumlah 630 ribu jiwa. Kesamaan bahasa, kuliner, seni pertunjukan, dan tradisi menjadikan hubungan kedua negara memiliki dimensi emosional yang unik. Namun demikian dalam beberapa dekade terakhir, pemahaman dan minat terhadap budaya Jawa di kalangan generasi muda diaspora mengalami penurunan.

 

Melalui Indofair 2025 serta Misi Budaya dan Industri Kreatif, Indonesia mengambil peran aktif dalam pelestarian budaya Jawa di Suriname. Upaya ini sekaligus menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat diplomasi budaya serta menggarisbawahi peran strategis industri kreatif untuk memperkuat hubungan Indonesia dan Suriname di masa depan. (*)

750 x 100 AD PLACEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kamu mungkin juga suka
930 x 180 AD PLACEMENT