

MADIUN | brigadepasopati.com – Keripik buah menjadi salah satu camilan favorit masyarakat Indonesia. Namun, sebagian besar produk olahan buah masih diproduksi secara tradisional dengan kadar minyak tinggi dan umur simpan yang pendek. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha kecil seperti UKM Javarasa di Kabupaten Madiun. Sejak berdiri pada tahun 2007, UKM Javarasa yang dipimpin oleh Joko Hari Setiawan dikenal dengan produk keripik nangka. Sayangnya, metode penggorengan konvensional membuat kapasitas produksinya terbatas hanya sekitar 5 kilogram per proses dengan kualitas yang belum konsisten dari segi warna, rasa, maupun tekstur. Kandungan minyak yang tinggi juga menyebabkan produk cepat tengik sehingga sulit menembus pasar modern maupun ekspor.
Menjawab permasalahan tersebut, Tim Dosen dan Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memperkenalkan teknologi vacuum frying melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) DPPM Unesa Tahun 2025 berjudul “Penguatan Kapasitas Produksi UKM Javarasa menggunakan Vacuum Frying untuk Mengurangi Kandungan Minyak dan Memperpanjang Umur Simpan Produk.” Program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Tahun Anggaran 2025 melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya dengan total pendanaan sebesar Rp49.250.000,-. Teknologi ini memungkinkan proses penggorengan pada suhu rendah dalam kondisi vakum, sehingga keripik menjadi lebih renyah, rendah minyak, dan memiliki daya simpan hingga tiga bulan.
Ketua tim pengabdian, Riska Dhenabayu, S.Kom., M.M., dari Program Studi Bisnis Digital, menjelaskan bahwa dengan penerapan mesin vacuum frying, kapasitas produksi dapat meningkat tiga kali lipat, dari semula 5 kilogram menjadi 15 kilogram per proses. “Dengan teknologi ini, Javarasa tidak hanya mampu memenuhi permintaan pasar yang lebih besar, tetapi juga menghadirkan produk yang lebih sehat dan berdaya saing di pasar modern,” ujar Riska Dhenabayu, pada Minggu (28/9/2025). Dalam pelaksanaannya, Riska Dhenabayu bertanggung jawab dalam perancangan strategi digitalisasi bisnis, pendampingan branding, serta manajemen pemasaran daring mitra.
Program ini juga melibatkan tim lintas keilmuan dari Unesa. Muamar Zainul Arif, S.Pd., M.Pd. dari Pendidikan Teknik Mesin bertugas mendesain, memproduksi, merakit, serta menguji performa mesin vacuum frying. Dr. Hj. Sri Handajani, S.Pd., M.Kes. dari Pendidikan Tata Boga berperan dalam uji coba mesin, pengujian mutu produk, serta pelatihan teknik pengolahan dan pengemasan yang higienis. Tim juga didukung oleh dua Mahasiswa, yaitu M. Fazrah Andi Riko dari Teknik Mesin yang membantu desain dan perakitan mesin serta pelatihan manajemen produksi, dan Davin Handika dari Teknik Elektro yang mendukung instalasi sistem kontrol dan elektrikal pada mesin vacuum frying.

Selain memberikan hibah mesin vacuum frying, tim pengabdian juga melakukan pendampingan intensif kepada UKM Javarasa dalam hal digital branding, desain ulang kemasan, hingga strategi pemasaran online. Pelatihan ini bertujuan agar produk Javarasa dapat memperluas jangkauan pemasaran ke tingkat nasional bahkan internasional. “Melalui sinergi teknologi dan pemasaran digital, UKM Javarasa diharapkan mampu naik kelas dan memperkuat ekonomi Desa. Program ini juga berkontribusi langsung terhadap capaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8 dan 9, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan menghadirkan inovasi tepat guna yang mendorong efisiensi produksi dan membuka peluang kerja baru di wilayah pedesaan,” ungkap Muamar.
Tim pelaksana mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Tahun Anggaran 2025, LPPM Universitas Negeri Surabaya, serta UKM Javarasa selaku mitra utama atas dukungan dan kolaborasi yang baik. “Dukungan pendanaan dan sinergi antara Akademisi, Mahasiswa, dan pelaku usaha ini menjadi bukti nyata komitmen Unesa dalam menghadirkan inovasi yang berdampak langsung pada masyarakat,” tutur Sri Handajani. Dengan penerapan teknologi vacuum frying, Javarasa kini siap menjadi contoh UKM tangguh yang mengedepankan inovasi, kualitas, dan keberlanjutan dalam pengolahan hasil pertanian lokal. (aa)