Riset Sambil PKL Mahasiswa Fakultas Perikanan Dan Kelautan (FPK) UNAIR Magang Di Universitas Malaya, Malaysia

SURABAYA | brigadepasopati.vom – Praktek Kerja Lapang (PKL) merupakan salah satu program magang Mahasiswa dalam mengenal dunia kerja. Namun, apa jadinya bila PKL dilakukan di luar negeri sekaligus melakukan riset penelitian?. Kesempatan luar biasa itu berhasil dirasakan oleh Dini Ramadhania Illah, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR).

Melalui program PKL luar negeri, Dini bersama rekannya Dinda Hasna Aulia berhasil menginjakkan kakinya di negeri Jiran, Malaysia. Ia melaksanakan PKL selama 1 bulan dari (31/8/2025) – (30/9/2025) di Universitas Malaya (UM). Dalam kesempatan tersebut, ia melaksanakan serangkaian kegiatan riset yang akan dipublikasikan bersama pihak UM.

“Saya sangat senang dengan adanya kesempatan PKL luar negeri ini yang mana saya bisa melakukan kegiatan PKL sekaligus riset di negara lain. Saya melihat bahwa kesempatan ini merupakan salah satu pintu yang dibuka Tuhan bagi saya untuk dapat terus mengembangkan ilmu yang sudah saya dapatkan di kampus,” ungkap Dini, pada Jum’at (3/10/2025).

Dalam kegiatan PKL, Dini juga melaksanakan riset dengan topik pengaruh pemberian pakan yang berbeda pada ikan Gabus untuk menentukan pakan yang sesuai sebagai pengganti pakan komersil. Dalam risetnya, Dini menggunakan 2 jenis pakan pengganti yaitu Mealworm Meal dan Black Soldier Fly (BSF) dan 1 pakan komersil Fish Meal.

“Parameter yang kami amati yaitu kecernaan pakan, kualitas air, FCR (Feed Conversion Ratio) untuk melihat efisien pakan terhadap pertumbuhan ikan, pertambahan panjang dan berat ikan serta profil darahnya. Melalui berbagai parameter tersebut, kami dapat menentukan jenis pakan mana yang sesuai sebagai substitusi untuk pakan komersil,” terang Dini.

Selanjutnya Dini menambahkan bahwa selama melaksanakan PKL dan riset di UM, ia memperoleh berbagai ilmu baru yang belum pernah ia pelajari. Dini juga menyebut bahwa ia senang dapat berkesempatan mencoba berbagai alat laboratorium baru yang belum pernah digunakan sebelumnya.

“Saya juga merasa bangga bahwa kedepannya riset ini akan dipublikasikan dan saya akan menjadi co-author bersama teman saya. Tentunya, hal ini menjadi kebanggan tersendiri mengingat ini adalah publikasi pertama saya. Karena itu, untuk teman-teman jangan pernah ragu mengambil kesempatan apapun itu yang disediakan oleh kampus,” pungkas Dini. (“)