160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Ambruknya Bangunan Di Ponpes Al Khoziny Menjadi Pelajaran Dan Menag Segera Gelar Pertemuan Dengan Pihak Terkait Khususnya Ahli Di Bidang Pembangunan

750 x 100 AD PLACEMENT

SIDOARJO | brigadepasopati.com – Menteri Agama KH. Nasaruddin Umar pada Selasa (30/9/2025) meninjau penanganan korban terdampak bangunan ambruk di Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. Menag menyampaikan duka atas peristiwa yang terjadi, serta menyalurkan bantuan sebesar Rp610 juta, dan menyiapkan upaya agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

 

Salah satu bangunan di Pesantren Al-Khoziny ambruk pada 29 September 2025, saat digunakan ibadah shalat Ashar. Berdasarkan data BPBD Jawa Timur, pukul 11.00 WIB Selasa, 30 September 2025, tercatat ada 100 korban, terdiri atas 26 pasien rawat inap, 70 pasien telah pulang, 3 meninggal dunia, dan 1 pasien dirujuk. Proses evakuasi masih berlangsung dengan dukungan Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri.

 

750 x 100 AD PLACEMENT

Menag KH. Nasaruddin Umar bertolak dari Jakarta untuk melihat kondisi keadaan para korban, sekaligus berdialog dengan pengasuh Pesantren, Pemda Jawa Timur, serta tokoh masyarakat dan keluarga korban. Hadir mendampingi Menag, Staf Khusus bidang Kebijakan Publik, Media dan Pengembangan SDM Ismail Cawidu, Staf Khusus Menag Gugun Gumilar, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Rektor UIN Malang, serta Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Thobib Al-Asyhar.

 

“Musibah yang terjadi sore kemarin, selain berdoa, kita juga memberi bantuan yang segera diperlukan dalam rangka menyelamatkan keadaan yang ada di sini supaya kondisinya menjadi lebih baik. Semoga santri yang lain sedapat mungkin tidak terjadi trauma, dan sedapat mungkin bisa melanjutkan pendidikannya seperti biasa,” pesan Menag.

 

750 x 100 AD PLACEMENT

“Insya Allah, Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri, 24 jam berusaha menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan. (korban) Yang lain sudah di rumah sakit. Bersama Pemda Jatim, sudah diberikan fasilitas,” sambung Menag.

 

Menurut KH. Nasaruddin Umar, tidak hanya Kementerian Agama yang memberikan perhatian atas peristiwa di Pesantren Al Khoziny. Lembaga keuangan seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga ikut prihatin dan memberian dukungan. Tujuannya, meringankan beban para keluarga atas peristiwa yang terjadi di pesantren ini. “Barusan saya ketemu dengan Pak Kyai (pengasuh Pesantren). Pendekatan pertama yang kita lakukan yaitu menstabilkan emosi. Bagaimana menciptakan kondisi agar kita semua bisa berpikir objektif dan positif. Sebab, kalau kita berada dalam suasana sangat genting, tidak bisa memberikan solusi terbaik,” papar Menag.

 

750 x 100 AD PLACEMENT

“Kami juga mendatangi tokoh masyarakat sekitar, termasuk Pemda Jawa Timur, termasuk mengunjungi para orang tua yang korban, bagaimana menerima kenyataan ini sebagai sebuah musibah,” tutur KH. Nasaruddin Umar.

Menag berharap peristiwa bangunan ambruk di Pesantren Al Khoziny ini bisa menjadi bahan pelajaran agar tidak terulang. Untuk itu, Kemenag akan berupaya mengambil langkah untuk meminimalisir potensi terjadinya kembali kejadian serupa. “Bagi kita ini suatu pelajaran. Kita akan mencoba mengeliminir jangan lagi ada peristiwa seperti ini yang terjadi di tempat lain,” harap Menag.

 

“Karena itu kami selaku Menteri Agama tentu juga akan menciptakan suatu ketentuan khusus bahwa pembangunan Pondok Pesantren dan Madrasah dan apapun juga, sebaiknya kita mengindahkan peraturan yang berlaku sebagaimana yang ditetapkan Pemerintah dalam bidang pembangunan,” tandas Menag.

 

Sebagai langkah antisipasi, Menag akan segera menggelar pertemuan dengan para pihak terkait, khususnya dengan para ahli di bidang Pembangunan. Tujuannya, merumuskan kebijakan yang bisa dijadikan panduan bersama bagi lembaga pendidikan agama dan keagamaan saat akan membangun gedung atau lainnya. (*)

750 x 100 AD PLACEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kamu mungkin juga suka
930 x 180 AD PLACEMENT