160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Menko AHY Meninjau Kick-Off Uji Coba Sistem All Indonesia Di Bandara Internasional Soekarno–Hatta

750 x 100 AD PLACEMENT

TANGERANG | brigadepasopati.com — Pemerintah meluncurkan uji coba sistem All Indonesia, sebuah terobosan digital yang menyatukan seluruh layanan kedatangan internasional mulai dari imigrasi, bea cukai, karantina, hingga kesehatan ke dalam satu aplikasi terintegrasi. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi besar layanan publik di sektor transportasi udara, demi menghadirkan pengalaman bandara yang lebih cepat, efisien, dan nyaman bagi penumpang.

 

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau langsung pelaksanaan kick-off uji coba sistem All Indonesia di Bandara Internasional Soekarno–Hatta, Tangerang, pada Kamis (24/7/2025).

 

750 x 100 AD PLACEMENT

Uji coba serentak juga digelar di Bandara Juanda, Surabaya, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Terobosan ini memudahkan penumpang internasional mengisi data hanya dalam waktu 2,5 menit cukup satu kali, untuk semua layanan.

 

“Inovasi ini adalah hasil kerja bersama lintas Kementerian/Lembaga. Kita ingin mengintegrasikan sejumlah aplikasi yang selama ini terpisah, dan harus diisi oleh para wisatawan maupun penumpang baik WNI maupun WNA khususnya penumpang internasional yang masuk ke Indonesia,” ujar Menko AHY kepada awak media.

750 x 100 AD PLACEMENT

Menko AHY menjelaskan, sistem All Indonesia akan menyatukan empat aplikasi layanan yang selama ini berjalan sendiri-sendiri: aplikasi imigrasi (All Indonesia), aplikasi bea cukai dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, aplikasi karantina dari Badan Karantina Indonesia, serta aplikasi kesehatan Satu Sehat yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan.

 

Saat ini, seluruh aplikasi tersebut masih aktif secara terpisah. Namun, jika uji coba berjalan dengan baik, sistem akan diperluas dan diterapkan secara nasional. Pada tahap awal, uji coba difokuskan pada penerbangan internasional maskapai Garuda Indonesia.

 

750 x 100 AD PLACEMENT

“Secara bertahap akan dilakukan sosialisasi, edukasi, uji coba lanjutan, dan penyempurnaan sistem. Sehingga pada waktunya, sistem ini dapat diterapkan secara resmi dan menyeluruh. Tujuannya adalah menghadirkan efisiensi. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi aplikasi ini jauh lebih cepat dibandingkan sistem yang berlaku saat ini,” jelas Menko AHY.

 

Salah satu keunggulan sistem ini adalah kemudahan dan kecepatan pengisian data. Penumpang dapat mengisi data secara daring sejak tiga hari sebelum keberangkatan. Berdasarkan simulasi, waktu pengisian hanya sekitar 2,5 menit, mencakup 33 kolom isian—mulai dari informasi pribadi, detail perjalanan, moda transportasi, hingga berbagai deklarasi, termasuk barang bawaan dan kondisi kesehatan.

 

“Semuanya lengkap dan terintegrasi. Harapannya tentu untuk memudahkan dan mempercepat proses kedatangan internasional. Ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto: Indonesia adalah negara besar dan sangat potensial menjadi destinasi wisata dunia bukan hanya Bali dan Jakarta, tapi juga daerah-daerah lainnya,” lanjut Menko AHY.

 

Menurut Menko AHY, untuk menarik wisatawan mancanegara, Indonesia harus memperbaiki pelayanan agar lebih menyenangkan, nyaman, efisien, dan berkesan positif. Namun demikian, Menko AHY menekankan bahwa kemudahan layanan bukan berarti melemahkan aspek pengawasan dan keamanan. Pemerintah tetap memastikan standar pemeriksaan dijalankan secara ketat, sekaligus menjaga perlindungan terhadap data pribadi penumpang.

“Namun ini bukan berarti proses masuk menjadi longgar. Tetap harus ada pemeriksaan yang ketat, karena menyangkut security dan national security. Tadi juga sudah kami bahas, bahwa security dan privacy data adalah hal yang mutlak dijaga. Data tidak boleh disalahgunakan,” tegas Menko AHY.

 

Menko AHY mengungkapkan, berdasarkan catatan tahun 2024, jumlah penumpang internasional yang tiba di tiga bandara tersebut menunjukkan potensi besar: 2,7 juta orang di Soekarno–Hatta, 14 juta orang di Ngurah Rai, dan 1,5 juta orang di Juanda. Pemerintah menilai, pelayanan di sektor transportasi udara harus terus diperkuat untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi nasional.

 

“Uji coba hari ini adalah salah satu upaya untuk memastikan semuanya berjalan baik. Jika masih ada kekurangan, tentu akan terus kami perbaiki. Kami juga terbuka terhadap masukan dari masyarakat,” tutup Menko AHY.

 

Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, beserta jajaran. Menko AHY didampingi Deputi Bidang Koordinasi Konektivitas Kemenko Infrastruktur, Odo R. M. Manuhutu; Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Muhammad Rachmat Kaimuddin; serta Staf Khusus Menteri, Agust Jovan Latuconsina dan Sigit Raditya. (*)

750 x 100 AD PLACEMENT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kamu mungkin juga suka
930 x 180 AD PLACEMENT