

SURABAYA | brigadepasopati.com – Mahasiswi Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat Kota. Kali ini, Velicia Giovani, Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) angkatan 2022, berhasil meraih gelar Ning Wakil II Surabaya 2025 pada ajang Pemilihan Cak dan Ning Surabaya yang diselenggarakan di Tugu Pahlawan, pada Sabtu (11/10/2025).
Pemilihan Cak dan Ning Surabaya 2025 menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam pelestarian budaya, promosi pariwisata, serta pembangunan karakter arek Suroboyo yang berwawasan luas.
Velicia mengaku keputusannya untuk mengikuti ajang ini merupakan langkah yang lahir dari keinginan untuk belajar dan menantang diri. “Awalnya saya sempat bimbang karena mempertimbangkan rencana studi dan karier, tetapi akhirnya saya sadar bahwa pengalaman dan relasi yang didapat dari ajang ini sangat berharga,” ujar Velicia.
Dan Velicia berpegang pada prinsip untuk memberikan yang terbaik. Proses seleksi yang padat mulai dari penyisihan, pra-karantina, hingga grand final, menjadi pengalaman penuh dinamika. “Semua lelah benar-benar terbayarkan. Saya belajar banyak sekali, bukan hanya tentang public speaking atau pariwisata, tapi juga tentang kepribadian dan ketahanan diri,” ungkap Velicia.
Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional, Velicia menilai bahwa latar akademiknya sangat relevan dengan perannya sebagai Duta Wisata Kota. Ia aktif di Komite Internasionalisasi FISIP UNAIR (KIDI) yang berfokus pada kerja sama dan pertukaran budaya dengan mahasiswa asing. “Bagi saya, menjadi Ning Surabaya berarti mampu mengenalkan Kota ini tidak hanya ke masyarakat lokal, tapi juga ke dunia internasional. Kita perlu menjalin kolaborasi yang berkelanjutan agar Surabaya terus berkembang sebagai kota global,” jelas Velicia.
Menghadapi jadwal karantina yang padat, Velicia menilai tantangan terbesar adalah menjaga konsistensi dan kemampuan beradaptasi. Ia juga menyoroti filosofi Ning yang bermakna etes, ayu, endel, teges, setia, dan senggol bacok. “Maknanya dalam sekali. Menjadi Ning bukan sekadar penampilan, tapi tentang keberanian, ketegasan, dan integritas sebagai perempuan,” tutur Velicia.
Ke depan, Velicia berencana mengembangkan program edukasi dan volunteership yang berfokus pada SDGs poin 4, Pendidikan Berkualitas, khususnya bagi anak-anak di Surabaya. “Pesanku untuk Mahasiswa UNAIR lainnya sederhana: ndang mulai saiki. Jangan menunggu momen sempurna untuk berkontribusi. Surabaya adalah rumah kita, mari rawat dan majukan bersama,” pungkas Velicia. (*)