
JAKARTA | brigadepasopati.com – Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) tanggal 20–21 Mei 2025, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%, dengan suku bunga deposit facility 4,75% dan lending facility 6,25%, yang diumumkan, pada Rabu (21/5/2025).
Alasan Penurunan:
– Inflasi terkendali, terutama dari kelompok pangan bergejolak.
– Nilai tukar rupiah menguat (dari Rp16.865 menjadi Rp16.855 per USD).
Pertumbuhan ekonomi melambat (kuartal I 2025 hanya 4,87%).
Gubernur BI Perry Warjiyo, menyatakan, “Kebijakan ini merupakan langkah pre-emptive untuk menjaga stabilitas rupiah dan memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.”
BI juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 ke kisaran 4,6%–5,4%.
Cadangan devisa tetap kuat di USD 157,1 miliar, mencukupi pembiayaan 6,7 bulan impor dan utang luar negeri.
Kebijakan Tambahan:
– Optimalisasi Devisa Hasil Ekspor SDA sesuai PP No. 8/2025.
– Likuiditas Makroprudensial (KLM) dinaikkan hingga Rp80 triliun, mendukung sektor perumahan.
– Penguatan sistem pembayaran digital, termasuk konektivitas QRIS dan transaksi mata uang lokal.
Bank Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas dan mempercepat pemulihan ekonomi melalui sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah. (*)