

ISLAMABAD | brigadepasopati.com – Universitas Airlangga (UNAIR) terus memperluas jejaring global melalui kerja sama akademik internasional yang strategis. Delegasi UNAIR melakukan kunjungan ke International Islamic University Islamabad (IIUI) dan National University of Sciences and Technology (NUST), dua Universitas terkemuka di Pakistan. Agenda utama kunjungan meliputi penguatan riset internasional, pertukaran akademik, publikasi ilmiah global, serta hilirisasi dan komersialisasi inovasi.
Delegasi UNAIR dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (RICD) Prof. Dr. Muhammad Miftahussurur, SpPD-KGEH., PhD. Turut mendampingi, Executive Secretary World University Association for Community Development (WUACD) Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, MSi; serta Ketua Lembaga Pengembangan Jurnal, Publikasi, dan Hak Kekayaan Intelektual (LPJPHKI) Prof. Ferry Efendi, S.Kep.Ns., MSc., PhD.
Pertemuan berlangsung di Rectorate Conference Hall IIUI, pada Selasa (2/11/2025), dihadiri oleh Acting President, para Vice Presidents, dan jajaran pimpinan strategis. Pihak IIUI menyampaikan komitmen untuk memperkuat kolaborasi antar Universitas di Asia sebagai bagian dari upaya memajukan ekosistem pendidikan tinggi dunia Islam.
Delegasi UNAIR bersama Direktur Riset dan perwakilan NUST (Foto: Istimewa). Dalam diskusi akademik, UNAIR dan IIUI mengidentifikasi peluang kerja sama strategis, meliputi beberapa hal. Di antaranya riset kolaboratif internasional di bidang STEM dan ilmu sosial, pertukaran Dosen serta Mahasiswa, penyelenggaraan seminar dan konferensi internasional, pengembangan program publikasi ilmiah bersama, serta peningkatan kapasitas akademik melalui jejaring global.
Prof. Miftah menuturkan bahwa internasionalisasi riset merupakan pilar penting bagi UNAIR dalam mencapai target World Class University. “UNAIR berkomitmen memperluas kontribusi regional dan global. Kolaborasi ini memungkinkan kami memperkuat kualitas riset, memperluas dampak ilmiah, dan membangun jejaring akademik jangka panjang dan berkelanjutan,” ujar Prof. Miftah.
Berbeda dengan IIUI yang menonjol dalam kerja sama akademik, kunjungan ke NUST mengarah pada penguatan hilirisasi riset dan transformasi inovasi menjadi nilai ekonomi. Delegasi UNAIR diterima oleh Director of Research NUST, kemudian melanjutkan kunjungan ke dua unit unggulan NUST. Yang pertama Adalah National Science and Technology Park (NSTP), pusat komersialisasi inovasi dan pengembangan startup berbasis riset terbesar di Pakistan. Kedua, School of Interdisciplinary Engineering & Sciences (SINES), pusat sinkronisasi riset multidisiplin yang berorientasi pada solusi industri.
NUST terkenal memiliki ekosistem hilirisasi paling progresif di Asia Selatan, dengan ratusan inovasi yang telah diubah menjadi produk komersial, teknologi aplikatif, dan perusahaan rintisan.
Melalui kunjungan tersebut, Prof. Miftah menegaskan perlunya transformasi paradigma riset di Perguruan Tinggi Indonesia. “Riset UNAIR harus memberikan dampak nyata, tidak hanya akademik tetapi juga ekonomi. NUST menunjukkan bagaimana Universitas dapat berperan sebagai pusat inovasi yang menghasilkan teknologi aplikatif dan produk komersial. Ini menjadi pembelajaran penting bagi UNAIR,” tegas Prof. Miftah.
NUST menyatakan ketertarikan untuk mengembangkan kolaborasi dalam beberapa bidang. Pertama, hilirisasi dan komersialisasi inovasi. Kedua, model science dan technology park. Ketiga, pengembangan startup berbasis universitas. Keempat, joint research dengan potensi paten bersama. Dan kelima, pertukaran peneliti di bidang transdisipliner.
Pada kesempatan yang sama, di NUST Prof. Miftah juga menyampaikan kuliah tamu tentang Gastric Dysbiosis dan H. Pylory bakteri pada Mahasiswa multidisplin dan Dosen. Sementara itu, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih memaparkan kuliah tamu berjudul CIntroduction to Bioinformatics and Machine Learning: Role and Challenges.
UNAIR, IIUI, dan NUST sepakat menindaklanjuti pertemuan ini dengan menyusun rencana aksi kolaborasi yang lebih sistematis. Prioritas tindak lanjut tersebut meliputi: penguatan hubungan kelembagaan, intensifikasi pertukaran akademik dan riset, peluang publikasi ilmiah bereputasi internasional, percepatan hilirisasi inovasi berbasis riset, penguatan research impact dan innovation pipeline bersama.
Kunjungan delegasi UNAIR ke Pakistan ini menegaskan peran UNAIR sebagai aktor sentral dalam diplomasi akademik Indonesia. Langkah ini juga selaras dengan visi UNAIR untuk meningkatkan kontribusi global melalui riset inovatif, publikasi bereputasi, serta hilirisasi dan komersialisasi inovasi yang berkelanjutan. (*)