
BANDUNG | brigadepasopati.com – Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menerima kunjungan dari Leiden University, pada Kamis (05/6/2025) di Ruang VIP, Gedung Rektorat ITB. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas lebih lanjut mengenai agenda kolaborasi ITB dengan Leiden University yang telah dilakukan sebelumnya.
Kunjungan ini dihadiri pimpinan ITB, di antaranya Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM), Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc.; Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian dan Administrasi (WRKMAA), Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, M.Sn.; serta beberapa Dekan Fakultas dan Sekolah, di antaranya Dr. Ir. Tutun Juhana, S.T., M.T. (STEI), Aep Patah, S.Si., M.Si., Ph.D. (FMIPA); Dr. Indra Wibowo, S.Si., M. Sc. (SITH); Prof. Ir. Tirto Prakoso, S.T., M.Eng., Ph.D. (FTI); Dr. Eng. Nita Yuanita, S.T., M.T. (FTSL); serta jajaran pimpinan ITB lainnya.
Sementara itu, perwakilan dari Leiden University yang hadir antara lain, Prof. mr. Annetje Ottow, President of the Executive Board; Prof. dr. Jasper Knoester, Dean of Faculty of Science; Prof. dr. Erik Danen, Dean Graduate School of Science; Prof. dr. Gianne Derks, Scientific Director Mathematical Institute; Prof. dr. Marcello Bonsangue, Scientific Director of Advanced Computer Science; Prof. dr. Fons Verbeek, Professor of Computational Bio-imaging; Prof. dr. Arnold Tukker, Professor of Industrial Ecology; Yun Tian, Policy Officer Global Engagement; serta Prof. dr. Wim van den Doel, Dean Leiden-Delft-Erasmus. Kunjungan ini juga dihadiri oleh Marrik Bellen, Director of Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV) serta perwakilan dari Office of Leiden University di Indonesia.
Kunjungan Leiden University ke ITB merupakan kelanjutan dari inisiasi kolaborasi yang telah dilakukan sebelumnya. Kunjungan lanjutan ini bertujuan membahas peluang kolaborasi multidisiplin di berbagai bidang unggulan, antara lain keanekaragaman hayati (biodiversity), keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability), fisika kuantum, astronomi, serta kecerdasan buatan (AI). Adapun ruang lingkup kerja sama meliputi kegiatan student exchange, summer school, international undergraduate program (IUP), international master program (IMP), joint research program, serta matchmaking expertise session.
Salah satu topik utama yang menjadi perhatian adalah peluang kerja sama co-supervisory atau pembimbingan bersama untuk Program Doktoral. Inisiatif ini mendukung langkah strategis dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dalam mempercepat pemenuhan kebutuhan Dosen bergelar Doktor (S3) di Indonesia. “Kami siap menjalin kolaborasi co-supervisory dalam mendukung Program Percepatan Pemenuhan Dosen S3 di Indonesia,” tutur Prof. Tatacipta.
Lebih lanjut, Prof. Tatacipta menekankan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi ITB berdampak, guna menjadi institusi pendidikan tinggi yang memberikan kontribusi nyata, tidak hanya bagi bangsa Indonesia, tetapi juga pada level global. “Kolaborasi dengan Leiden University ini merupakan wujud nyata dari komitmen ITB untuk menghadirkan solusi ilmiah atas tantangan global. Kami percaya, kerja sama ini akan memperluas dampak keilmuan ITB tidak hanya bagi masyarakat lokal, tetapi juga dalam skala internasional,” ujar Rektor ITB.
Hal ini mendapatkan respons baik pula oleh President of the Executive Board Leiden University, “Kami sangat tertarik untuk memperkuat kolaborasi dan siap menindaklanjuti hasil diskusi ini dalam waktu dekat,” ungkap Prof. Annetje. Selain memperluas jaringan internasional, kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan dampak nyata yang bermanfaat tidak hanya bagi sivitas akademika kedua Institusi, tetapi juga bagi masyarakat luas melalui kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi. (*)