Pelatihan Perhitungan HPP Dan Diversifikasi Usaha Agar UMKM Bandeng ICHA Tidak Rugi

SIDOARJO | brigadepasopati.com – Berawal dari permasalahan mitra yakni UMKM Bandeng “ICHA” maka pada Senin, (10/2/2025), tim ABDIMAS Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) yang terdiri dari Wiwit Hariyanto, SE., M.Si dan Lukman Hudi, S.TP., MMT. melakukan pengabdian masyarakat tentang permasalahan aspek keuangan dan diversifikasi produk. Adapun permasalahan mitra adalah ketidakmampuan dalam mengelola keuangan utamanya pada perhitungan Harga Pokok Penjualan atau HPP dan harga jual. Hal ini mengakibatkan UMKM “ICHA” mengalami kerugian dan tidak mampu bersaing dengan UMKM lain. Permasalahan berikutnya adalah UMKM Icha ini belum mampu membuatkan diversifikasi produk. Selama bertahun-tahun produksi yang dihasilkan monoton yakni bandeng presto dan otak otak bandeng padahal banyak produk olahan yang bisa dihasilkan dari ikan bandeng ini.

ABDIMAS berlangsung di kediaman Nurul Hidayati selaku owner UMKM Bandeng “ICHA” yang beralamat di Pondok Dadapan Permai F-10 Segara Tambak, Kecamatan Sedati Sidoarjo. ABDIMAS berlangsung mulai jam 10.00 – 13.00 WIB yang diawali oleh sambutan Dr. Sigit Hermawan, SE., M.Si selaku Direktur Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) UMSIDA yang mengucapkan terima kasih kepada Tim ABDIMAS dan berpesan kepada UMKM Bandeng “ICHA” bahwa materi pelatihan harus benar-benar diimplementasikan sehingga ABDIMAS memiliki dampak dan bermanfaat. Selanjutnya ABDIMAS dilakukan dengan penyampaian materi pertama oleh Lukman Hudi, S.TP., MMT. tentang diversifikasi usaha olahan ikan atau bandeng. Menurut Lukman bahwa produk ikan seperti bandeng, nila dapat di diversifikasi menjadi produk seperti bandeng asap, bandeng presto, otak-otak bandeng, nila fillet, kerupuk ikan, pindang ikan, rumput laut kering, olahan udang, sambal, petis, terasi, dan lain-lain. Lukman Hudi mengatakan, “Tujuan diversifikasi olahan ikan adalah untuk memperluas pasar dan pangsa pasar, mengurangi ketergantungan pada satu produk saja, meningkatkan keberagaman produk lokal, meningkatkan daya saing produk, dan mendorong inovasi dan kreativitas.” Pada saat penyampaian materi tersebut, Lukman Hudi yang juga sebagai pemilik tambak dan pengusaha olahan ikan memberikan contoh riil berbagai produk olahan ikan untuk diversifikasi produk.

Materi ABDIMAS selanjutnya diberikan oleh Wiwit Hariyanto, SE., M.Si tentang perhitungan harga pokok produk, harga pokok penjualan dan laporan keuangan. Menurut Wiwit Hariyanto yang juga sebagai Dosen Program Studi Akuntansi UMSIDA bahwa membuat perhitungan harga pokok produk ini perlu agar UMKM Bandeng “ICHA” tidak rugi. Untuk dapat membuat perhitungan HPP ini harus mampu mengidentifikasi tiga biaya yakni biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan Biaya Overhead Pabrik (BOP). Untuk selanjutnya Wiwit menambahkan bahwa UMKM Bandeng “ICHA” ini sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) maka kewajibannya setiap tahun adalah membuat laporan pajak yang berarti juga harus memiliki laporan keuangan sebagai sumber data untuk laporan keuangan. “Laporan keuangan juga harus memperhitungkan laporan harga pokok penjualan. Dengan demikian sangat penting untuk mampu membuat perhitungan harga pokok produk, harga pokok penjualan dan laporan keuangan,” kata Wiwit Hariyanto.

Pada sesi terakhir dilakukan tanya jawab dan diskusi tentang pengembangan usaha UMKM Bandeng “ICHA” ini yang mengarah pada produk oleh-oleh khas Sidoarjo yang nanti berpusat di Sedati. Harapannya akan semakin lebih baik dan bagus untuk prospek dari oleh-oleh Sedati Kabupaten Sidoarjo. (lala)