
JAKARTA | brigadepasopati.com -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa dalam waktu dekat industri perbankan syariah Indonesia akan diperkuat oleh kehadiran dua Bank Umum Syariah baru hasil pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah (UUS) dari dua bank besar nasional. Kedua entitas ini diperkirakan memiliki aset besar, meski belum menyamai PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang saat ini memimpin pasar dengan total aset Rp 401 triliun per Maret 2025.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan, “Kalau kami lihat ini belum sebesar BSI, tapi kami harapkan dalam jangka menengah bisa menuju ke sana. Dalam waktu dekat ini akan ada dua bank baru,” ujar Mahendra pada acara Sarasehan Ekonom Islam Indonesia, pada Kamis (15/5/2025).
Mahendra tidak menyebutkan nama dua Bank tersebut secara langsung karena proses spin-off masih dalam tahap finalisasi. Namun, OJK menargetkan salah satu Bank akan selesai dalam waktu dekat dan satu lainnya segera menyusul.
Dua Bank yang Tengah Bersiap
Dua institusi yang tengah menjalani proses spin-off UUS adalah:
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN)
UUS BTN Syariah telah memiliki aset sebesar Rp 61,19 triliun per Maret 2025.
BTN telah mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) sebagai bagian dari strategi spin-off.
Aset UUS BTN akan dialihkan ke BVIS dan menjadi bank umum syariah terpisah.
Proses perizinan pengambilalihan sudah diajukan ke OJK dan diharapkan rampung pada akhir Oktober 2025.
Corporate Secretary BTN, Ramon Armando, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan dokumen dan kajian bersama konsultan untuk mendukung kelengkapan administrasi kepada OJK.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)
UUS CIMB Niaga mencatatkan aset sebesar Rp 64,77 triliun, menjadikannya UUS terbesar kedua setelah BSI.
CIMB Niaga memilih membangun bank syariah baru bernama PT Bank CIMB Niaga Syariah, bukan melalui akuisisi atau merger.
Proses spin-off ini menggandeng PT Commerce Kapital.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dijadwalkan pada 26 Juni 2025 untuk mendapatkan persetujuan final dari para pemegang saham.
Target operasional bank baru ini adalah pada 1 Mei 2026.
Pandji P. Djajanegara, Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, mengatakan bahwa seluruh desain bisnis, operasional, serta strategi pasca spin-off telah disiapkan secara menyeluruh.
Dorongan OJK dan Prospek Industri Syariah
OJK terus mendorong pelaksanaan spin-off UUS sebagai strategi peningkatan pangsa pasar perbankan syariah yang saat ini masih di angka 7,42% per Maret 2025, dengan total aset tumbuh 7,61% (year-on-year) mencapai Rp 960,82 triliun.
Tiga pemain utama saat ini dalam industri syariah Indonesia berdasarkan total aset adalah:
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI): 41,73%
CIMB Niaga Syariah (UUS): 6,74%
BTN Syariah (UUS): 6,36%
Dengan spin-off ini, UUS diharapkan lebih fokus dalam menangkap peluang pasar, meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah, dan berkontribusi dalam pengembangan sistem keuangan yang inklusif dan berkeadilan. (*)