Mahasiswa FEB UNAIR Raih Dua Penghargaan Internasional Di CIDC 2025

GRESIK | brigadepasopati.com – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat internasional. Pada ajang Chemical Industrial Downstream Challenge (CIDC) 2025 yang digelar oleh PT Petrokimia Gresik, tim UNAIR berhasil membawa pulang dua penghargaan sekaligus, yakni Gold Winner (Juara 1) dan Bronze Winner (Juara 3).

Penghargaan ini resmi diumumkan dalam Awarding Winner pada Rabu (3/9/2025) di Gedung Departemen Manajemen Transformasi Bisnis PT Petrokimia Gresik, Gresik. Dalam kompetisi tersebut, tim UNAIR yang beranggotakan Ir. Deny Aditya Pratama, S.T. (Magister Manajemen, FEB UNAIR) dan Muhammad Taufiq Hidayat (Ilmu Ekonomi, FEB UNAIR) berhasil menorehkan prestasi berkat karya inovatif mereka.

Melalui karya berjudul “SynBio Plant: Modular Biofertilizer Production from CO₂ Fermentation, Gypsum Carrier, and Ammonia Enhancer”, tim UNAIR meraih penghargaan Gold Winner – Postgraduate Category. Inovasi ini menghadirkan pupuk berbasis gypsum dengan kapasitas produksi hingga 30.000 ton per tahun, memanfaatkan limbah gypsum yang dihasilkan PT Petrokimia Gresik.

Sementara itu, penghargaan Bronze Winner – Postgraduate Category diraih melalui karya “EcoGypcrete: Purified Gypsum-Based Lightweight Concrete Innovation for Sustainable Construction”. Inovasi ini menawarkan solusi material bangunan ramah lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan menuju target Net Zero Emission 2060.

“Kompetisi CIDC 2025 diikuti oleh 168 tim dari berbagai Universitas dunia, termasuk Korea Selatan, Australia, Iran, Taiwan, Irlandia, dan Indonesia,” ungkap Deny Aditya. Proses kompetisi berlangsung sejak 15 Juli 2025 melalui beberapa tahapan ketat, mulai dari executive summary, proposal bisnis, pitch deck, presentasi, hingga klarifikasi mendalam. Dewan juri terdiri dari pimpinan PT Petrokimia Gresik, akademisi, serta praktisi internasional dari India, Australia, dan negara lainnya.

Adapun Deny Aditya dan Muhammad Taufiq selaku Mahasiswa pemenang menyampaikan, “Mengikuti CIDC 2025 memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami belajar bagaimana sebuah ide harus tidak hanya menarik secara teori, tetapi juga mampu dipertanggungjawabkan secara teknis, ekonomis, dan berkelanjutan. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa dapat berperan dalam menghadirkan solusi untuk masalah industri nyata, sekaligus mendorong pemanfaatan limbah agar memiliki nilai tambah. Harapan kami, inovasi yang sudah diuji di ajang internasional ini dapat terus dikembangkan bersama pihak industri sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat.”

Pencapaian ini mendapat apresiasi tinggi dari pihak penyelenggara, bahkan produk inovasi yang ditawarkan tim UNAIR telah masuk tahap trial untuk persiapan scale-up oleh PT Petrokimia Gresik. Prestasi tersebut sejalan dengan visi UNAIR dalam mencetak lulusan unggul yang berdaya saing global, sekaligus menjadi kontribusi nyata terhadap roadmap hilirisasi industri kimia nasional dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 9, 11, 12, dan 13. (*)