
JAKARTA | brigadepasopati.com – “Keberadaan Danantara sangatlah selaras dengan tugas pokok dan fungsi Kemlu sebagai penjuru diplomasi ekonomi Indonesia. Untuk itu, sinergi dan dukungan diplomasi Indonesia terhadap Danantara merupakan suatu keniscayaan,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha C. Nasir (Tata), pada Kegiatan Briefing Peran Strategis Diplomasi Indonesia untuk Mendukung BPI Danantara dalam Penguatan Ekonomi Indonesia di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada Senin (21/7/2025).
Dalam sambutannya, Wamenlu Tata menyampaikan amanat dari Menteri Luar Negeri Sugiono kepada Kepala Perwakilan dan diplomat Indonesia di seluruh dunia untuk mendukung Danantara secara maksimal, lebih proaktif dan agresif mencari peluang kerja sama, mengidentifikasi potensi dan mewujudkan investasi strategis Danantara di negara sahabat.
Secara konkret, Wamenlu Tata garisbawahi upaya bersama dalam memperkuat sinergi Kemlu dan Danantara, antara lain melalui pembentukan mekanisme koordinasi reguler, guna memastikan keselarasan prioritas investasi dan strategi diplomasi. Selain itu, Danantara juga berpotensi dalam mendukung diplomasi Indonesia di sektor kerja sama pembangunan melalui investasi pembangunan yang strategis di negara berkembang. Sinergi tersebut juga perlu tetap memperhatikan kepatuhan terhadap norma dan hukum internasional yang berlaku.
“Saya mengajak Bapak/Ibu di Kemlu, Danantara, dan di seluruh Perwakilan RI untuk berkolaborasi erat dalam merealisasikan apa yang menjadi visi Presiden RI melalui Danantara,” ajak Wamenlu Tata. Kolaborasi tersebut dapat diwujudkan melalui berbagai upaya, diantaranya koordinasi secara berkala dengan melibatkan Direktorat Jenderal Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan, Kemlu, yang akan berfokus dalam mendorong diplomasi ekonomi.
Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir, hadir dalam kegiatan dan memaparkan profil institusi serta prioritas investasi Danantara baik di dalam dan luar negeri. CIO Pandu Sjahrir menyoroti pentingnya kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan internasional dalam mendukung misi Danantara, termasuk akses terhadap co-investor dan permodalan. “Para Duta Besar RI di luar negeri adalah eyes and ears bagi Danantara dalam memperluas kemitraan dan akses terhadap pengetahuan, teknologi, dan know-how,” ungkap CIO Pandu Sjahrir.
Dalam sesi diskusi, disoroti berbagai potensi kemitraan internasional yang dapat dijajaki oleh Danantara bekerja sama dengan Kemlu, serta dukungan Kemlu dan Perwakilan RI terhadap Danantara.
Briefing ini merupakan kegiatan kolaborasi perdana antara Kemlu dan BPI Danantara. Kegiatan menghadirkan CIO Danantara Pandu Patria Sjahrir, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno, pejabat terkait di Kementerian Luar Negeri, serta sejumlah calon Kepala Perwakilan RI. Kegiatan juga dihadiri Perwakilan RI di seluruh dunia dalam format daring.
Kemlu dan Danantara akan terus memperkuat kolaborasi dan sinergi guna mendukung terwujudnya visi Indonesia Maju dan memastikan Danantara dikenal dan dipercaya sebagai sovereign wealth fund (SWF) kelas dunia. (*)