REMBANG – Lapangan Desa Sekararum, Kecamatan Sumber, menjadi tempat berkesenian selama sebelas hari. Acara bernama “Festival Nginguk Githok” itu diisi berbagai seni pertunjukan hingga diskusi.
Nginguk Githok tahun ini sudah dibuka pada Sabtu (25/6). Acara berlangsung sebelas hari. Saat pembukaan, di lapangan Sekararum diramaikan dengan kesenian rakyat barongan, tari orek-orek, bambangan cakil, perkusi bambu, hingga keroncong.
Ketua Panitia Nginguk Githok Fest 2022 Lulu Sholichin mengatakan, tahun ini festival mengangkat tema Sri Rejeki. Yang diisi dengan mengelaborasi gagasan kehidupan dan aktivitas perekonomian sehari-hari. Sri Rejeki dipilih sebagai judul, untuk merepresentasikan spirit dalam mendatangkan rezeki di kampung.
Nginguk Githok, lanjut Lulu, merupakan upaya merekontekstualisasi tradisi sedekah bumi di Sekararum. Acara ini diinisiasi SKRM Squad dan Kolektif Hysteria sejak 2018 dengan menggarap isu kontak budaya di kampung.
Selanjutnya, pada 2019 mengambil tema memutar giling atau memanggil balik warga kampung untuk pulang. Setelah itu, acara ini sempat absen ketika pandemi.
“Tahun 2022 Nginguk Githok mengelaborasi aneka ragam cara warga memenuhi kebutuhan pangannya,” katanya.
Dalam Nginguk Githok Fest 2022, menampilkan Seniman dari enam kota. Mereka berkolaborasi dalam bentuk pertunjukan, screening film, forum, workshop, musik dan pameran. “Acara digelar selama 11 hari di enam venue,” imbuhnya.