
SIDOARJO | brigadepasopati.com – Program Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat telah berhasil melaksanakan kegiatan bertajuk Implementasi Mesin Pemerah Susu Semi-Otomatis untuk Optimasi Proses Pemerasan Susu Sapi Ngelom di Desa Ngelom, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini berangkat dari permasalahan yang dihadapi mitra, yaitu proses pemerahan manual yang memakan waktu 15–20 menit per ekor sapi, risiko kontaminasi yang tinggi, serta manajemen usaha yang belum terstruktur. Tim pengabdian kemudian merancang, memproduksi, dan menyerahkan mesin pemerah susu semi-otomatis dengan sistem vakum tertutup dan pulsator menyerupai hisapan alami anak sapi.
Tim pengabdian yang kompeten sesuai bidang keahliannya dengan Ketua Pelaksana, Muamar Zainul Arif, S.Pd., M.Pd. dari Pendidikan Teknik Mesin UNESA, yang memimpin koordinasi, perencanaan, hingga pengawasan implementasi mesin serta monitoring keberlanjutan program. Anggota tim, Ila Huda Puspita Dewi, S.Pd., MM.Par. dari Tata Boga, bertanggung jawab pada aspek pengolahan hasil susu menjadi produk turunan bernilai tambah, termasuk pelatihan kualitas, pengemasan, dan pengembangan pasar. Sementara itu, Dr. Andre Dwijanto Witjaksono, S.T., M.Si. dari Manajemen, mendampingi mitra dalam aspek manajerial, pencatatan keuangan, strategi bisnis, dan pemasaran digital. Dua mahasiswa Teknik Mesin, Doni Fauzan dan Rolandsky Octavian Darmawan, berperan aktif sebagai tenaga pembantu lapangan yang terlibat langsung dalam perakitan mesin, uji performa, serta pelatihan penggunaan mesin di lokasi mitra.
“Setelah dilakukan uji fungsi dan pelatihan pengoperasian, hasilnya menunjukkan peningkatan produksi susu hingga 15–20%, efisiensi waktu pemerahan menjadi 5–10 menit per ekor, serta penurunan kasus mastitis sebesar 30%,” ungkap Muamar Zainul, pada Jum’at (3/10/2025). Selain penerapan teknologi mesin, tim juga memberikan pelatihan manajemen usaha, mulai dari pencatatan keuangan sederhana, logbook pemerahan, hingga strategi pemasaran digital berbasis media sosial dan e-commerce. “Produk susu mitra kini dipasarkan dengan label dan kemasan yang lebih menarik sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi,” jelas Ila Huda Puspita. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kapasitas produksi dan manajemen mitra Kampoeng Ternak Susu Sapi Cak Hajir, yang sebelumnya hanya mengandalkan metode manual dengan risiko tinggi.
Program ini terselenggara dengan dukungan pendanaan sebesar Rp 45.000.000 dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Tahun Anggaran 2025. Tim pengabdian menyampaikan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNESA, pihak penyelenggara, serta mitra peternak yang telah berpartisipasi aktif. Ke depan, implementasi mesin pemerah susu semi-otomatis ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan peternak lokal, tetapi juga menjadi model teknologi tepat guna yang dapat direplikasi oleh peternakan rakyat di berbagai daerah di Indonesia. (in)