
KUALA LUMPUR | brigadepasopati.com – Para Menteri Luar Negeri ASEAN bertemu kembali untuk membahas sejumlah isu kawasan yang menjadi perhatian bersama dalam ASEAN Foreign Ministers’ Retreat (AMM Retreat) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Rabu (9/7/2025).
Mengawali pernyataannya, Menlu RI kembali menggarisbawahi pentingnya menjaga kesatuan ASEAN dalam menghadapi berbagai dinamika dan tantangan kawasan yang semakin kompleks. “ASEAN harus menegaskan kembali perannya sebagai jangkar tatanan regional. Kesatuan dan sentralitas ASEAN tidak dapat dikompromikan,” tegas Menlu RI.
Krisis berkepanjangan di Myanmar masih menjadi perhatian utama. Five-Point Consensus tetap menjadi rujukan bersama yang mencerminkan komitmen kolektif ASEAN dalam mendukung penyelesaian krisis di Myanmar. “Penghentian kekerasan segera serta penyaluran bantuan kemanusiaan harus terjadi,” ujar Menlu RI.
Menlu RI juga menyoroti ancaman kejahatan transnasional di kawasan Asia Tenggara, khususnya kasus online scams yang semakin meningkat dan memicu tindak kejahatan terkait, seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan perdagangan narkotika.
Pertemuan ini turut menyambut kemajuan dalam perundingan Code of Conduct in the South China Sea (COC), sejalan dengan mandat para Menlu ASEAN di tahun 2023 melalui Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive Code of Conduct in the South China Sea.
“ASEAN perlu mempertahankan komitmennya terhadap penyelesaian COC yang substantif dan efektif, yang diharapkan dapat membantu untuk menjaga stabilitas maritim di Laut China Selatan,” ungkap Menlu RI.
Di tengah ketidakpastian geopolitik yang diwarnai dengan krisis dan eskalasi konflik di berbagai belahan dunia, Menlu RI juga menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan ASEAN dalam melindungi warga negaranya yang berada di wilayah konflik. Dalam situasi tersebut, ditekankan kembali pentingnya implementasi dari instrumen dan kerangka kerja sama yang telah disepakati, yakni melalui Guidelines for the Provision of Emergency Assistance by ASEAN Missions in Third Countries to Nationals of ASEAN Member Countries in Crisis Situations. ASEAN memiliki tanggung jawab kolektif untuk memastikan kawasan tetap tangguh, kohesif, dan proaktif dalam membentuk arsitektur kawasan yang damai dan stabil. (*)